RESPON
KACANG GUDE (Cajanus cajan) TERHADAP
PEMUPUKAN BERBAGAI SUMBER FOSFOR DIUKUR BERDASARKAN
KANDUNGAN PROTEIN KASAR DAN
SERAT KASAR HIJAUAN
Muhtarom
Jurusan S1 Pendidikan
Biologi, FPMIPA, IKIP PGRI Semarang.
Jalan Sidodadi Timur no.24
dr.Cipto Semarang 50125
RESPONSE PIGEON
PEA (Cajanus
cajan) DIFFERENT SOURCES OF PHOSPHORUS FERTILIZATION
MEASURED BY CRUDE
PROTEIN CONTENT AND
CRUDE FIBER FORAGE
ABSTRACT
This research
aims
to analyze the various sources of phosphorus fertilizer
differently to the content of crude protein and crude
fiber in forage pigeon pea (Cajanus cajan). The
experiment was conducted in the
Eagle Residence kav
1, District Tembalang Semarang regency. The
research was conducted during the
months of December - March
2013. The experimental design used was a completely
randomized design (CRD). Treatments
consisted of A
(without the addition of phosphorus source), B
(Super Phosphate 36),
C (rock phosphate),
and D (rock phosphate
with the addition of liquid fertilizer). Results were analyzed by ANOVA.. The
results showed that the various
sources of phosphorus fertilization did not significantly
influence the content of crude
protein and crude fiber forage pigeon pea (Cajanus cajan).
Keywords: Pigeon pea (Cajanus cajan), Sources
of phosphorus, crude protein,
crude fiber.
ABSTRAK
Penelitian
ini bertujuan untuk menganalisis pemupukan berbagai sumber fosfor yang berbeda terhadap kandungan protein kasar
dan serat kasar pada hijauan kacang gude (Cajanus
cajan). Penelitian dilaksanakan di jalan Elang Raya, Eagle
Residence kav 1, Kecamatan Tembalang Kabupaten Semarang. Penelitian ini
dilakukan selama bulan Desember – Maret
2013. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL).
Perlakuan yang diberikan terdiri dari A (tanpa penambahan sumber fosfor); B
(Super fosfat 36); C (rock fosfat); dan D (rock fosfat dengan penambahan pupuk
kandangh cair). Hasil yang diperoleh dianalisis
dengan ANOVA. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemupukan
berbagai sumber fosfor tidak berpengaruh signifikan terhadap
kandungan protein kasar dan serat kasar hijauan kacang gude (Cajanus cajan).
Kata Kunci : Kacang gude (Cajanus cajan), Sumber fosfor, protein kasar, serat kasar.
1
|
2
|
Pakan hijauan merupakan sumber makanan
utama bagi ternak ruminansia. Menurut Sudarmono et al. (2008: 62), ternak besar
akan mengkonsumsi hijauan sebesar 10 % dari berat badannya atau sekitar 20 - 25
kg/ ekor/ hari, sedangkan ternak kecil dapat menghabiskan hijauan antara 5 - 7 kg/
ekor/ hari. Untuk menyokong kebutuhan
pakan ternak ruminansia tersebut maka dibutuhkan hijauan pakan
dalam jumlah yang besar. Umumnya pakan hijauan akan tersedia melimpah pada musim penghujan sedangkan pada musim kemaru
ketersediaan pakan hijauan akan semakin berkurang, hal ini dikarenakan sebagian
besar tanaman penghasil hijauan sepertihalnya rumput- rumputan sangat
bergantung dengan ketersediaan air yang melimpah dan tidak tahan terhadap
kekeringan. Rumput- rumputan yang menjadi langka pada
musim kemarau mendorong ditemukannya
tanaman penghasil hijauan pakan lain
yang
mampu hidup pada kondisi
kering seperti kacang gude.
Pada kondisi kering umumnya tanah mengalami kekurangan unsur hara. Salah
satu unsur yang di butuhkan tanaman dalam jumlah besar adalah fosfor maka perlu
ditambahkan sumber fosfor pada tanah yang kekurangan unsur hara. Sumber fosfor yang biasanya baik di gunakan untuk tanaman adalah
SP 36, karena sudah siap pakai bagi tanaman. Harga yang cukup mahal menyebabkan
petani yang berekonomi rendah sulit untuk membelinya. Sumber fosfor yang cukup
murah yaitu rock fosfat namun tidak siap pakai untuk tanaman pada tanah normal
dan akan bekerja maksimal pada kondisi tanah yang cenderung asam. Upaya
pemaksimalan rock fosfat agar dapat di pergunakan tanaman biasnaya dicampur
dengan pupuk kandang. Rock fosfat yang dicampur dengan pupuk kandang rupanya
efeknya kira- kira sama dengan superfosfat (Buckman
dan Brady. 1982: 646).
Penelitian
ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh
pemupukan berbagai sumber fosfor yang
berbeda terhadap kandungan protein kasar dan serat kasar pada hijauan kacang
gude (Cajanus cajan).
Mencari
sumber fosfor yang memberikan dampak persentase kandungan protein
kasar tinggi dan serat kasar rendah pada hijauan kacang gude (Cajanus cajan). Membuat
perencanaan pembelajaran dari hasil penelitian tentang pemupukan berbagai
sumber fosfor terhadap kandungan protein kasar dan serat kasar hijauan kacang
gude (Cajanus cajan) dalam bentuk RPP pada
standar kompetensi melakukan percobaan pertumbuhan dan perkembangan pada
tumbuhan.
3
|
MATERIAL DAN METODE
Tempat dan waktu
Penelitian ini dilakukan di jalan Elang Raya,
Eagel Residence kav 1 Kecamatan Tembalang Kabupaten Semarang. Penelitian
dilaksanakan selama kurang lebih 4 bulan, dimulai pada bulan Desember 2012 dan selesai pada bulan Maret 2013
Subyek Penelitian
Subyek pada penelitian ini adalah kacang gude ( Cajanus cajan ) yang diambil dari daerah
Semin, Gunung Kidul.
Alat dan Bahan Penelitian
Bahan-bahan yang digunakan pada
penelitian ini meliputi : Biji kacang
gudeTanah merah,
Pupuk
fosfat (Rock Fosfat dan Super
fosfat 36), Pasir dan Pupuk Organik cair. Sedangkan bahan yang digunakan : Pot
plastik, Cat penanda, Skop/ cangkul, Cetok, Penumbuk, Selang plastik, Ember, Jarum kasur, Termos, Plastic klep, Kertas lakmus, Gunting,
Gayung, Jaring udang, Termometer, Soil tester, Timbangan digital, Bambu, Tang, dan Kawat bendrat
Prosedur Penelitian
Penelitian ini
hanya melibatkan satu faktor yang berbeda yaitu pada fosfat sedangkan faktor lain
di buat tetap atau seragam, maka penelitian ini di sebut percobaan faktor
tunggal. Untuk rancangan percobaannya digunakan rancangan acak lengkap (RAL). Dimana
perlakuan diatur dengan pengacakan secara lengkap sehingga setiap satuan
percobaan memiliki peluang yang sama untuk mendapat setiap perlakuan.
4
|
P1 : kontrol (tanpa pemupukan).
P2 : super fosfat (SP 36).
P3 : rock fosfat.
P4 : rock fosfat + pupuk organik cair.
Perencanaan
penelitian : 1) Menghitung banyaknya kebutuhan bahan yang akan di gunakan dalam
penelitian, 2) Mensurvei tempat
yang akan ditempati, 3) Merancang alat-alat yang akan di gunakan, 4) Meninjau
tempat pembelian alat dan bahan sekaligus pemesanan, 5) Pengambilan tanah dan
pasir sebagai media tanam, dan 6) Menentukan dosis pupuk yang digunakan dengan
perhitungan.
Pemanenan dilakukan pada pertengahan bulan yaitu bulan ke-4, dilakukan dengan
jalan memotong
batang tanaman kacang gude (Cajanus cajan). Batang ranting dan daun (hijauan)hasil panen kemudian dipotong
kecil-kecil dan dikeringkan. Hijauan yang sudah kering ditimbang
dengankomposisi yang sama pada masing-masing bagian kemudian di haluskan. Bahan
yang sudah di haluskan siap di uji kandungan proteinkasar dan serat kasarnya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kadar Protein Kasar Hijauan Kacang Gude
Berikut adalah
data kandungan protein kasar pada hijauan kacang gude (Cajanus cajan) dengan pemupukan berbagai sumber fosfor dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 1. Kandungan Protein Kasar yang
Menggunakan Empat Ulangan dalam Satuan %
Perlakuan
|
Ulangan
|
Jumlah
Perlakuan
(T)
|
Rataan
Perlakuan
|
|||
1
|
2
|
3
|
4
|
|||
A
|
18,03
|
18,43
|
17,1
|
17,92
|
71,480
|
17,870
|
B
|
17,14
|
17,55
|
13,91
|
19,14
|
67,740
|
16,935
|
C
|
20,73
|
17,64
|
18,09
|
15,47
|
71,930
|
17,983
|
D
|
15,49
|
19,75
|
16,19
|
16,91
|
68,340
|
17,085
|
5
|
Hasil
yang tidak signifikan pada kandungan protein kasar hijauan kacang gude dapat
dipengaruhi oleh perubahan kondisi tanah yang menjadi asam. Hal ini diakibatkan
adanya unsur hidrogen yang dikeluarkan oleh tanaman pada saat akar menyerap
unsur hara dari tanah Campbell, et al. (2003: 343). Menurut Sanchez (1992: 241)
ion hidrogen yang kemudian bereaksi dengan lempung silikat sehingga membebaskan
aluminium dan asam silikat. Aluminium akan mengendapkan ion fosfor sehingga
tidak tersedia bagi tanaman.
Pemupukan berbagai sumber fosfor yang menunjukkan
hasil tidak signifikan selain akibat perubahan tanah menjadi asam juga bisa
diakibatkan oleh pemupukan sumber fosfor yang diberikan terlalu banyak. Menurut
Chairunnisa (2013 : 741) pemupukan P berlebihan dapat mengganggu keseimbangan
unsur hara lain seperti nitrogen sehingga pertumbuhan tanaman menjadi
terhambat. Terganggunya nitrogen dalam tanah mengakibatkan nitrogen pada
tumbuhan berkurang. Senyawa P berperan penting dalam perubahan-perubahan
karbohidrat dan senyawa-senyawa terkait, glikolisis dan metabolisme asam-asam
amino (Hanafiah, 2010:293) Pada pembentukan protein,
fosfor akan merubah hasil fotosintesis berupa pati menjadi asam piruvat, asam α
ketoglutarat dan asam oksaloasetat kemudian terjadi penggabungan dengan gugus
amino yang akan membentuk asam amino sebagai senyawa penyusun protein. Dalam
pembentukan protein peran fosfor hanya sebagai perubah bentuk senyawa melalui
transfer energi, sehingga meski fosfor banyak tersedia jika unsur dasar
pembentuk protein (Nitrogen) sedikit maka
protein yang di hasilkan juga akan sedikit.
6
|
Berikut adalah
data kandungan serat kasar pada hijauan kacang gude (Cajanus cajan) dengan pemupukan berbagai sumber fosfor dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 2. Kandungan Serat Kasar yang Menggunakan
Empat Ulangan dalam Satuan %
Perlakuan
|
Ulangan
|
Jumlah
Perlakuan
(T)
|
Rataan
Perlakuan
|
|||
1
|
2
|
3
|
4
|
|||
A
|
45,7525
|
43,3783
|
41,6103
|
40,8763
|
171,617
|
42,904
|
B
|
42,6413
|
40,3431
|
48,2251
|
45,0829
|
176,292
|
44,073
|
C
|
41,2941
|
43,5921
|
46,5396
|
43,8793
|
175,305
|
43,826
|
D
|
45,9977
|
49,5195
|
44,1979
|
46,7378
|
186,453
|
46,613
|
Berdasarkan
Tabel 4.3 di atas dapat
dilihat bahwa kandungan serat kasar pada hijauan
kacang gude (Cajanus cajan) dengan
pemupukan berbagai sumber fosfor memberikan hasil yang tertinggi pada
perlakuan D (
D =46,613) yaitu pada pemupukan
rock fosfat dan pupuk kandang cair sedangkan
yang paling rendah terdapat pada perlakuan
A
(
A =42,904) yaitu pada pemupukan kontrol. Pada
kandungan serat kasar hijauan kacang gude (Cajanus
cajan) akibat pemupukan berbagai sumber fosfor dari hasil analisis varians secara statistika terlihat
bahwa nilai Fhitung (1,575) lebih kecil dari pada Ftabel
5% (3,49)ini menunjukkan bahwa pengaruh pemupukan berbagai sumber fosfor terhadap
kandungan serat kasar hijauan kacang gude (Cajanus
cajan) tidak signifikan.
Pada pengambilan
sempel uji kandungan protein kasar dan serat kasar hijauan kacang gude bagian
batang tanaman diikut sertakan sebagi bahan uji yang di haluskan bersama daun
dan ranting tnaman. Batang tanaman kacang gude yang merupakan perdu tahunan
tentunya memiliki kandungan lignin yang tinggi, sehingga pada hasil uji
kandungan serat kasar yang di peroleh juga tinggi, karena persentase serat kasar
tanaman tinggi tentunya persentase protein kasar akan menjadi rendah. Kandungan serat kasar terendah pada tanaman kacng gude
dengan penambahan berbagai sumber fosfor belum mencapai setandar serat kasar
yaitu sebesar 29,43 % ( Yi Bin et al., 2004, dikutip oleh Rachmansyah et al, 2012 : 231 – 240 ). Hasil ini
menunjukkan bahwa pemupukan sumber fosfor tidak berpengaruh terhadap kandungan
serat kasar hijauan kacang gude. Menurut Hutasoit (2011: 860) pemberian batuan fosfat tidak berpengaruh nyata pada
kandungan serat kasar hijauan tanaman legum. Kandungan serat kasar pada tanaman
lebih di pengaruhi pada umur dan jenis tanaman. Tanaman
muda dinding selnya terdiri dari selulosa murni sehingga dapat dicerna baik
oleh ternak, sedangkan pada tanaman tua proporsi hemiselulosa meningkat dan
kandungan karbohidrat meningkat sehingga mengurangi daya cerna tanaman tersebut
(Tillman et al., 1991, dikutip oleh Rachmansyah et al, 2012 :
231 – 240 ) berdasarkan pendapat tersebut maka tanaman yang lebih tua
memiliki kandungan serat kasar yang lebih tinggi karena daya cernanya lebih
rendah.
7
|
Penerapan
Dalam Dunia Pendidikan.
Dari penelitian tentang respon kacang gude terhadap pemupukan
berbagai sumber fosfor yang telah dilaksanakan, selain bermanfaat bagi para peternak hewan
ruminansia dalam upaya peningkatan kualitas hijauan kacang gude sehingga dapat
dijadikan sebagai solusi pakan ternak penelitian ini juga dapat
diimplementasikan dalam pendidikan. Penelitian ini dapat diterapkan pada kelas
XII SMA smester 1 dengan Standar Kompetensi melakukan
percobaan pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dan kompetensi
dasar merencanakan percobaan pengaruh faktor luar terhadap
pertumbuhan tumbuhan.
8
|
SIMPULAN
Berdasarkan
hasil penelitian dan pembahasan mengenai respon kacang gude (Cajanus cajan) terhadap pemupukan
berbagai sumber fosfor diukur berdasar kandungan protein kasar dan serat kasar
hijauan dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Tidak
ada pengaruh yang signifikan pada pemupukan berbagai sumber fosfor terhadap
kandungan protein kasar dan serat kasar hijauan kacang gude (Cajanuc cajan).
2. Secara
deskriptif rock fosfat merupakan sumber fosfor yang menghasilkan kandungan
protein kasar tertinggi dan
kandungan serat kasar terendah pada kontrol atau tanpa pemupukan fosfor.
3.
Penerapan hasil
penelitian tentang pemupukan berbagai sumber fosfor terhadap kandungan protein
kasar dan serat kasar hijauan kacang gude (Cajanus
cajan) dibuat dalam bentuk RPP dengan model pembelajaran Problem Based Instruction pada standar kompetensi melakukan percobaan
pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan.
9
|
Buckman, Harry O dan Brady, Nyle C.
1982. Ilmu tanah. Trans. Soegiman.
Jakarta: Bhratara Karya Aksara.
Campbell N A, J B Reece, L G Mitchell.
2003. Biologi, Edisi kelima Jilid 2.
Jakarta : Erlangga.
Hanafiah, Kemas Ali. 2010. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Jakarta : Rajawali
pers
Hutasoit, Rijanto. 2011. Pengaruh Pemberian Batuan
Fosfat Dan Mikroba Pelarut Fosfat (Biofosfat) Plus Rhizobium Terhadap
Produktivitas Hijauan Stylosanthes Guianensis. Seminar
Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner : 857- 862.
Rachmansyah, Alfi. et al.
2012. Kualitas Hijauan Kacang Pintoi (Arachis Pintoi) Pada Berbagai Panjang
Stek Dan Dosis Pupuk Organik Cair. Animal Agricultural Journal, Vol.
1. No. 1, 2012, p 231 – 240 Online at : http://ejournal s1.undip.ac.id
Robinson, Trevor. et al. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi.
Bandung: ITB.
Sanchez, Pedro A. 1992. Sifat dan Pengelolaan Tanah Tropika.
Bandung : Penerbit ITB
Salisbury,frank B dan Ross Cleon W.
1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 1.
Bandung: ITB
Sudarmono,A.S dan Sugeng, Y Bambang.
2008. Sapi Potong. Jakarta : Penebar
Swadaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar