Rabu, 02 September 2015

PENGARUH FOSFOR TERHADAP KACANG GUDE



RESPON KACANG GUDE (Cajanus cajan) TERHADAP PEMUPUKAN BERBAGAI SUMBER FOSFOR DIUKUR BERDASARKAN KANDUNGAN PROTEIN KASAR DAN
SERAT KASAR HIJAUAN
Muhtarom
Jurusan S1 Pendidikan Biologi, FPMIPA, IKIP PGRI Semarang.
Jalan Sidodadi Timur no.24 dr.Cipto Semarang 50125

RESPONSE PIGEON PEA (Cajanus cajan) DIFFERENT SOURCES OF PHOSPHORUS FERTILIZATION MEASURED BY CRUDE PROTEIN CONTENT AND CRUDE FIBER FORAGE

ABSTRACT
This research aims to analyze the various sources of phosphorus fertilizer differently to the content of crude protein and crude fiber in forage pigeon pea (Cajanus cajan). The experiment was conducted in the Eagle Residence kav 1, District Tembalang Semarang regency. The research was conducted during the months of December - March 2013. The experimental design used was a completely randomized design (CRD). Treatments consisted of A (without the addition of phosphorus source), B (Super Phosphate 36), C (rock phosphate), and D (rock phosphate with the addition of liquid fertilizer). Results were analyzed by ANOVA.. The results showed that the various sources of phosphorus fertilization did not significantly influence the content of crude protein and crude fiber forage pigeon pea (Cajanus cajan).
Keywords: Pigeon pea (Cajanus cajan), Sources of phosphorus, crude protein, crude fiber.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemupukan berbagai sumber fosfor  yang berbeda terhadap kandungan protein kasar dan serat kasar pada hijauan kacang gude (Cajanus cajan). Penelitian dilaksanakan di jalan Elang Raya, Eagle Residence kav 1, Kecamatan Tembalang Kabupaten Semarang. Penelitian ini dilakukan selama bulan Desember – Maret 2013. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan yang diberikan terdiri dari A (tanpa penambahan sumber fosfor); B (Super fosfat 36); C (rock fosfat); dan D (rock fosfat dengan penambahan pupuk kandangh cair). Hasil yang diperoleh dianalisis dengan ANOVA. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemupukan berbagai sumber fosfor tidak berpengaruh signifikan terhadap kandungan protein kasar dan serat kasar hijauan kacang gude (Cajanus cajan).
Kata Kunci : Kacang gude (Cajanus cajan), Sumber fosfor, protein kasar, serat kasar.
1
 
2
PENDAHULUAN
            Pakan hijauan merupakan sumber makanan utama bagi ternak ruminansia. Menurut Sudarmono et al. (2008: 62), ternak besar akan mengkonsumsi hijauan sebesar 10 % dari berat badannya atau sekitar 20 - 25 kg/ ekor/ hari, sedangkan ternak kecil dapat menghabiskan hijauan antara 5 - 7 kg/ ekor/ hari. Untuk menyokong kebutuhan pakan ternak ruminansia tersebut maka dibutuhkan hijauan pakan dalam jumlah yang besar. Umumnya pakan hijauan akan tersedia melimpah pada musim penghujan sedangkan pada musim kemaru ketersediaan pakan hijauan akan semakin berkurang, hal ini dikarenakan sebagian besar tanaman penghasil hijauan sepertihalnya rumput- rumputan sangat bergantung dengan ketersediaan air yang melimpah dan tidak tahan terhadap kekeringan.   Rumput- rumputan yang menjadi langka pada musim kemarau mendorong ditemukannya tanaman penghasil hijauan pakan lain yang mampu hidup pada kondisi kering seperti kacang gude.
Pada kondisi kering umumnya tanah mengalami kekurangan unsur hara. Salah satu unsur yang di butuhkan tanaman dalam jumlah besar adalah fosfor maka perlu ditambahkan sumber fosfor pada tanah yang kekurangan unsur hara. Sumber fosfor yang biasanya baik di gunakan untuk tanaman adalah SP 36, karena sudah siap pakai bagi tanaman. Harga yang cukup mahal menyebabkan petani yang berekonomi rendah sulit untuk membelinya. Sumber fosfor yang cukup murah yaitu rock fosfat namun tidak siap pakai untuk tanaman pada tanah normal dan akan bekerja maksimal pada kondisi tanah yang cenderung asam. Upaya pemaksimalan rock fosfat agar dapat di pergunakan tanaman biasnaya dicampur dengan pupuk kandang. Rock fosfat yang dicampur dengan pupuk kandang rupanya efeknya kira- kira sama dengan superfosfat (Buckman dan Brady. 1982: 646).
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemupukan berbagai sumber fosfor  yang berbeda terhadap kandungan protein kasar dan serat kasar pada hijauan kacang gude (Cajanus cajan). Mencari sumber fosfor  yang memberikan dampak persentase kandungan protein kasar tinggi dan serat kasar rendah pada hijauan kacang gude (Cajanus cajan). Membuat perencanaan pembelajaran dari hasil penelitian tentang pemupukan berbagai sumber fosfor terhadap kandungan protein kasar dan serat kasar hijauan kacang gude (Cajanus cajan) dalam bentuk RPP pada standar kompetensi melakukan percobaan pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan.
3
 
MATERIAL DAN METODE
Tempat dan waktu
Penelitian ini dilakukan di jalan Elang Raya, Eagel Residence kav 1 Kecamatan Tembalang Kabupaten Semarang. Penelitian dilaksanakan selama kurang lebih 4 bulan, dimulai pada bulan Desember 2012 dan selesai pada bulan Maret 2013
Subyek Penelitian
Subyek pada penelitian ini adalah kacang gude ( Cajanus cajan ) yang diambil dari daerah Semin, Gunung Kidul.
Alat dan Bahan Penelitian
Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini meliputi : Biji kacang gudeTanah merah, Pupuk fosfat (Rock Fosfat dan Super fosfat 36), Pasir dan Pupuk Organik cair. Sedangkan bahan yang digunakan : Pot plastik, Cat penanda, Skop/ cangkul, Cetok, Penumbuk, Selang plastik, Ember, Jarum kasur, Termos, Plastic klep, Kertas lakmus, Gunting, Gayung, Jaring udang, Termometer, Soil tester, Timbangan digital, Bambu, Tang, dan Kawat bendrat
Prosedur Penelitian
Penelitian ini hanya melibatkan satu faktor yang berbeda yaitu pada fosfat sedangkan faktor lain di buat tetap atau seragam, maka penelitian ini di sebut percobaan faktor tunggal. Untuk rancangan percobaannya digunakan rancangan acak lengkap (RAL). Dimana perlakuan diatur dengan pengacakan secara lengkap sehingga setiap satuan percobaan memiliki peluang yang sama untuk mendapat setiap perlakuan.
4
Dalam percobaan ini terdapat empat perlakuan dan empat pengulangan, perlakuan yang diberikan adalah :
P1 : kontrol (tanpa pemupukan).
P2 : super fosfat (SP 36).
P3 : rock fosfat.
P4 : rock fosfat + pupuk organik cair.
Perencanaan penelitian : 1) Menghitung banyaknya kebutuhan bahan yang akan di gunakan dalam penelitian, 2) Mensurvei tempat yang akan ditempati, 3) Merancang alat-alat yang akan di gunakan, 4) Meninjau tempat pembelian alat dan bahan sekaligus pemesanan, 5) Pengambilan tanah dan pasir sebagai media tanam, dan 6) Menentukan dosis pupuk yang digunakan dengan perhitungan.
Pemanenan dilakukan pada pertengahan bulan yaitu bulan ke-4, dilakukan dengan jalan memotong batang tanaman  kacang gude (Cajanus cajan). Batang ranting dan daun (hijauan)hasil panen kemudian dipotong kecil-kecil dan dikeringkan. Hijauan yang sudah kering ditimbang dengankomposisi yang sama pada masing-masing bagian kemudian di haluskan. Bahan yang sudah di haluskan siap di uji kandungan proteinkasar dan serat kasarnya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kadar Protein Kasar Hijauan Kacang Gude
Berikut adalah data kandungan protein kasar pada hijauan kacang gude (Cajanus cajan) dengan pemupukan berbagai sumber fosfor  dapat dilihat  pada tabel sebagai berikut :
Tabel 1. Kandungan Protein Kasar yang Menggunakan Empat Ulangan dalam Satuan %
Perlakuan
Ulangan
Jumlah
Perlakuan
(T)
Rataan
Perlakuan
1
2
3
4
A
18,03
18,43
17,1
17,92
71,480
17,870
B
17,14
17,55
13,91
19,14
67,740
16,935
C
20,73
17,64
18,09
15,47
71,930
17,983
D
15,49
19,75
16,19
16,91
68,340
17,085
5
Berdasarkan Tabel 1.  di atas dapat dilihat bahwa kandungan protein kasar pada hijauan kacang gude (Cajanus cajan) dengan pemupukan berbagai sumber fosfor  memberikan hasil yang tertinggi  pada perlakuan C  ( C =17,983) yaitu pada pemupukan rock fosfat sedangkan yang paling rendah  terdapat pada perlakuan B ( B =16,935) yaitu pada pemupukan SP 36. Hasil  analisis varians kandungan protein kasar hijauan kacang gude (Cajanus cajan) terhadap pemupukan berbagai sumber fosfor terlihat bahwa nilai Fhitung (0,344) lebih kecil dari pada Ftabel 5% (3,49) dan ini menunjukkan bahwa pengaruh pemupukan berbagai sumber fosfor terhadap kandungan protein kasar hijauan kacang gude (Cajanus cajan) tidak signifikan
Hasil yang tidak signifikan pada kandungan protein kasar hijauan kacang gude dapat dipengaruhi oleh perubahan kondisi tanah yang menjadi asam. Hal ini diakibatkan adanya unsur hidrogen yang dikeluarkan oleh tanaman pada saat akar menyerap unsur hara dari tanah Campbell, et al. (2003: 343). Menurut Sanchez (1992: 241) ion hidrogen yang kemudian bereaksi dengan lempung silikat sehingga membebaskan aluminium dan asam silikat. Aluminium akan mengendapkan ion fosfor sehingga tidak tersedia bagi tanaman.
Pemupukan berbagai sumber fosfor yang menunjukkan hasil tidak signifikan selain akibat perubahan tanah menjadi asam juga bisa diakibatkan oleh pemupukan sumber fosfor yang diberikan terlalu banyak. Menurut Chairunnisa (2013 : 741) pemupukan P berlebihan dapat mengganggu keseimbangan unsur hara lain seperti nitrogen sehingga pertumbuhan tanaman menjadi terhambat. Terganggunya nitrogen dalam tanah mengakibatkan nitrogen pada tumbuhan berkurang. Senyawa P berperan penting dalam perubahan-perubahan karbohidrat dan senyawa-senyawa terkait, glikolisis dan metabolisme asam-asam amino (Hanafiah, 2010:293) Pada pembentukan protein, fosfor akan merubah hasil fotosintesis berupa pati menjadi asam piruvat, asam α ketoglutarat dan asam oksaloasetat kemudian terjadi penggabungan dengan gugus amino yang akan membentuk asam amino sebagai senyawa penyusun protein. Dalam pembentukan protein peran fosfor hanya sebagai perubah bentuk senyawa melalui transfer energi, sehingga meski fosfor banyak tersedia jika unsur dasar pembentuk protein (Nitrogen) sedikit maka  protein yang di hasilkan juga akan sedikit.
6
Kadar Serat Kasar Hijauan Kacang Gude
Berikut adalah data kandungan serat kasar pada hijauan kacang gude (Cajanus cajan) dengan pemupukan berbagai sumber fosfor  dapat dilihat  pada tabel sebagai berikut :
Tabel 2. Kandungan Serat Kasar yang Menggunakan Empat Ulangan dalam Satuan %
Perlakuan
Ulangan
Jumlah
Perlakuan
(T)
Rataan
Perlakuan
1
2
3
4
A
45,7525
43,3783
41,6103
40,8763
171,617
42,904
B
42,6413
40,3431
48,2251
45,0829
176,292
44,073
C
41,2941
43,5921
46,5396
43,8793
175,305
43,826
D
45,9977
49,5195
44,1979
46,7378
186,453
46,613
            Berdasarkan Tabel 4.3  di atas dapat dilihat bahwa kandungan serat kasar pada hijauan kacang gude (Cajanus cajan) dengan pemupukan berbagai sumber fosfor  memberikan hasil yang tertinggi  pada perlakuan D  ( D =46,613) yaitu pada pemupukan rock fosfat dan pupuk kandang cair sedangkan yang paling rendah  terdapat pada perlakuan A ( A =42,904) yaitu pada pemupukan kontrol. Pada kandungan serat kasar hijauan kacang gude (Cajanus cajan) akibat pemupukan berbagai sumber fosfor dari hasil  analisis varians secara statistika terlihat bahwa nilai Fhitung (1,575) lebih kecil dari pada Ftabel 5% (3,49)ini menunjukkan bahwa pengaruh pemupukan berbagai sumber fosfor terhadap kandungan serat kasar hijauan kacang gude (Cajanus cajan) tidak signifikan.
Pada pengambilan sempel uji kandungan protein kasar dan serat kasar hijauan kacang gude bagian batang tanaman diikut sertakan sebagi bahan uji yang di haluskan bersama daun dan ranting tnaman. Batang tanaman kacang gude yang merupakan perdu tahunan tentunya memiliki kandungan lignin yang tinggi, sehingga pada hasil uji kandungan serat kasar yang di peroleh juga tinggi, karena persentase serat kasar tanaman tinggi tentunya persentase protein kasar akan menjadi rendah. Kandungan serat kasar terendah pada tanaman kacng gude dengan penambahan berbagai sumber fosfor belum mencapai setandar serat kasar yaitu sebesar 29,43 % ( Yi Bin et al., 2004, dikutip oleh Rachmansyah et al, 2012 : 231 – 240 ). Hasil ini menunjukkan bahwa pemupukan sumber fosfor tidak berpengaruh terhadap kandungan serat kasar hijauan kacang gude. Menurut Hutasoit (2011: 860) pemberian batuan fosfat tidak berpengaruh nyata pada kandungan serat kasar hijauan tanaman legum. Kandungan serat kasar pada tanaman lebih di pengaruhi pada umur dan jenis tanaman. Tanaman muda dinding selnya terdiri dari selulosa murni sehingga dapat dicerna baik oleh ternak, sedangkan pada tanaman tua proporsi hemiselulosa meningkat dan kandungan karbohidrat meningkat sehingga mengurangi daya cerna tanaman tersebut (Tillman et al., 1991, dikutip oleh Rachmansyah et al, 2012 : 231 – 240 ) berdasarkan pendapat tersebut maka tanaman yang lebih tua memiliki kandungan serat kasar yang lebih tinggi karena daya cernanya lebih rendah.
7
Jenis tenaman yang berbeda juga akan memiliki kandungan serat kasar yang berbeda. Pada tanaman yang berkayu tentunya akan memiliki kandungan serat kasar yang lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman yang tidak ber kayu. Menurut Salisbury dan Ros (1995: 9) pada hampir semua sel kayu dan sel gabus, setelah dinding sekunder disekresikan, protoplas mati dan isinya hilang dari sel tersebut sehingga hanya dindingnya yang tertinggal. Dinding-dinding sel ini yang akan menambah jumlah serat kasar pada tumbuhan berkayu karena komponen utama penyusun dinding sel adalah selulosa dan lignin. Lignin merupakan bahan penguat yang terdapat bersama-sama dengan selulosa didalam dinding sel tumbuhan. Banyaknya beragam mulai dari beberapa persen (tumbuhan herba) sampai sekitar 30 % (Coniferae). (Robinson. et al. 1995 : 70).
Penerapan Dalam Dunia Pendidikan.
Dari penelitian tentang respon kacang gude terhadap pemupukan berbagai sumber fosfor yang telah dilaksanakan, selain bermanfaat bagi para peternak hewan ruminansia dalam upaya peningkatan kualitas hijauan kacang gude sehingga dapat dijadikan sebagai solusi pakan ternak penelitian ini juga dapat diimplementasikan dalam pendidikan. Penelitian ini dapat diterapkan pada kelas XII SMA smester 1 dengan Standar Kompetensi melakukan percobaan pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dan kompetensi dasar merencanakan percobaan pengaruh faktor luar terhadap pertumbuhan tumbuhan.
8
Penerapan hasil penelitaian tentang respon kacang gude (Cajanus cajan) terhadap pemupukan berbagai sumber fosfor ( SP 36, Rock fosfat, rockfosfat dengan penambahan pupuk kandang cair) dilakukan dengan memasukan hasil penelitian menjadi permasalahan yang harus dianalisis oleh siswa. Dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Instruction, hasil penelitian disajikan dalam lembar kerja siswa kemudian siswa diminta untuk menganalisis dan mencari tahu faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi sehingga memperoleh hasil yang tidak berbeda meskipun menggunakan pupuk yang berbeda-beda. Dengan cara tersebut nantinya diharapkan siswa dapat mengetahui bahwa terdapat banyak faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai respon kacang gude (Cajanus cajan) terhadap pemupukan berbagai sumber fosfor diukur berdasar kandungan protein kasar dan serat kasar hijauan dapat disimpulkan sebagai berikut.
1.      Tidak ada pengaruh yang signifikan pada pemupukan berbagai sumber fosfor terhadap kandungan protein kasar dan serat kasar hijauan kacang gude (Cajanuc cajan).
2.      Secara deskriptif rock fosfat merupakan sumber fosfor yang menghasilkan kandungan protein kasar tertinggi dan kandungan serat kasar terendah pada kontrol atau tanpa pemupukan fosfor.
3.      Penerapan hasil penelitian tentang pemupukan berbagai sumber fosfor terhadap kandungan protein kasar dan serat kasar hijauan kacang gude (Cajanus cajan) dibuat dalam bentuk RPP dengan model pembelajaran Problem Based Instruction pada standar kompetensi melakukan percobaan pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan.

9
DAFTAR PUSTAKA
Buckman, Harry O dan Brady, Nyle C. 1982. Ilmu tanah. Trans. Soegiman. Jakarta: Bhratara Karya Aksara.
Campbell N A, J B Reece, L G Mitchell. 2003. Biologi, Edisi kelima Jilid 2. Jakarta : Erlangga.
Hanafiah, Kemas Ali. 2010. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Jakarta : Rajawali pers
Hutasoit, Rijanto. 2011. Pengaruh  Pemberian  Batuan  Fosfat Dan Mikroba Pelarut Fosfat (Biofosfat) Plus Rhizobium Terhadap Produktivitas Hijauan Stylosanthes Guianensis. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner : 857- 862.
Rachmansyah, Alfi. et al. 2012. Kualitas Hijauan Kacang Pintoi (Arachis Pintoi) Pada Berbagai Panjang Stek Dan Dosis Pupuk Organik Cair. Animal Agricultural Journal, Vol. 1. No. 1, 2012, p 231 – 240 Online at : http://ejournal s1.undip.ac.id
Robinson, Trevor. et al. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Bandung: ITB.
Sanchez, Pedro A. 1992. Sifat dan Pengelolaan Tanah Tropika. Bandung : Penerbit ITB
Salisbury,frank B dan Ross Cleon W. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 1. Bandung: ITB
Sudarmono,A.S dan Sugeng, Y Bambang. 2008. Sapi Potong. Jakarta : Penebar Swadaya 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar